Kerokan adalah salah satu kebiasaan yang diwariskan oleh nenek moyang Indonesia. Kerokan digemari karena dipercaya bisa menghangatkan badan dan membantu mengeluarkan angin saat masuk angin.

Hanya bermodalkan minyak-minyakan (bisa minyak kayu putih, minyak telon, atau minyak urut) dan uang koin, masyarakat Indonesia udah merasa terobati saat diserang mual dan gak enak badan. Apakah kalian salah satu orang yang sering kerokan ketika masuk angina? Banyak fakta tentang kerokan yang masih belum diketahui masyarakat Indonesia. Untuk itu, baca dan share fakta tentang kerokan ini yuk!

1. Kerokan Memperlebar Pembuluh Darah pada Kulit
Cara kerja kerokan untuk mengusir masuk angin masih keliru dipahami oleh banyak orang. Penyebab masuk angin biasanya karena kehujanan, terlalu sering terkena angin malam, menggigil terkena AC, atau sering pakai kipas angin. Sebenarnya gejala masuk angin bukan karena banyaknya angin yang masuk ke dalam tubuh melainkan penyempitan pembuluh darah karena udara dingin, sehingga otot-otot kekurangan oksigen untuk bernapas.
Oleh sebab itu saat kita masuk angin, badan terasa pegal-pegal dan otot terasa nyeri. Gerakan mengerok kulit dengan uang koin bukan untuk mengusir angin, tapi justru dapat memperlebar pembuluh darah di permukaan kulit yang menyempit saat udara dingin.

2. Warna Merah pada Kulit Bukan Penanda Parahnya Sakit Masuk Angin
Bekas merah di punggung setelah kita melakukan prosesi kerokan adalah bukti jejak pembuluh darah terbuka seiring gesekan koin. Daerah tersebut akan dialiri darah yang sebelumnya tertutup. Warna merah yang semakin pekat tergantung dari kuat tidaknya kita menggesekkan koin.

3. Kerokan Bentuk Pengaplikasian Teori Albert Einstein
Source: www.fenomagz.com
Ternyata rasa hangat yang ditimbulkan setelah kerokan ada kaitannya dengan teori yang diungkapan Albert Einstein.
Teori Albert Einstein yang paling terkenal yaitu E=MC² menjelaskan bahwa pergesekan dua benda akan membentuk energi. Sederhananya, gesekan antara koin dan kulit membentuk energi panas. Makanya setelah selesai kerokan, umumnya tubuh kalian akan terasa lebih hangat. Ternyata ada penjelasan ilmiahnya kan, Guys?

4. Meningkatkan Produksi Morfin
Jangan salah dulu, Guys! Morfin di sini bukan tentang obat-obatan terlarang loh ya, tapi morfin yang dimaksud ini adalah morfin yang diproduksi secara alami dalam tubuh yaitu ”beta endorfin.” Produksi hormon ini diatur oleh jaringan endotel yaitu bagian terdalam dari pembuluh darah. Tekanan yang dihasilkan pada saat kerokan ternyata mampu manjangkau jaringan tersebut sehingga produksi beta endorfin meningkat. Konsep ini sama halnya ketika kita dipijit, maka dari itu banyak yang kecanduan saat dipijit atau dikerok. Ayo siapa di antara kalian yang kecanduan kerokan?

5. Pori-pori Terbuka Lebar
Pada saat kerokan, pori-pori kulit kamu akan terbuka lebar. Saat itu, bakteri bisa aja masuk ke dalam pori-pori kamu. Semakin lebar pori-pori kamu, semakin tinggi kemungkinan masuknya bakteri dari luar tubuh kamu.

6. Meningkatkan Resiko Bayi Premature
Kerokan pada orang biasa akan memunculkan zat anti peradangan bernama cytokines yang berfungsi sebagai penambah daya tahan tubuh. Sedangkan, kerokan pada ibu hamil bisa memunculkan zat prostaglandin yang bisa memicu kontraksi dini dan menyebabkan bayi lahir secara premature. 
7. Praktek Kerokan Juga Dilakukan di Negara Lain
Source: www.WowKeren.com
Kerokan gak hanya dilakukan oleh masyarakat Indonesia, di China, kerokan disebut "gua sha" dan alat yang digunakan untuk mengerok adalah batu giok.
Walaupun dengan nama yang berbeda, ternyata kerokan juga dilakukan di negara-negara lainnya seperti China, Kamboja, Laos, dan Vietnam. Alat kerokan yang digunakan juga bermacam-macam. Seperti di China, kerokan disebut dengan “gua sha” dan alat yang digunakan untuk mengerok adalah batu giok.